Rabu, 24 Desember 2008

SELAMAT HARI RAYA NATAL

KAMI SEGENAP KELUARGA BESAR PUSKESMAS 2 KEMRANJEN MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA NATAL BAGI YANG MERAYAKAN DAN TAHUN BARU 2009

Minggu, 14 Desember 2008

Disiplin tenaga Outsourcing

Saat ini Puskesmas sedang merehab gedung untuk penambahan ruang pelayanan. Tenaga buruh bangunan setiap hari bekerja mulai jam 730 sampai jam 5 sore dengan upah harian 24000 rupiah lepas. Dengan arti kata 24000 rupiah termasuk uang makan. Kalau kita kalikan dengan 25 hari kerja sama dengan 600000 rupiah perbulan sama dengan UMR daerah Banyumas sebelum ada perubahan. Kedisiplinan buruh ditunjukkan dengan datang tepat waktu dan pulang tepat waktu. Melihat kedisiplinan buruh yang demikian tersadar kita sebagai pegawai Negeri. Ternyata pegawai kita datang lebih siang dan pulang lebih awal daripada buruh kasar. Gaji pegawai yang lebih tinggi , datang terlambat dan pulang cepat seharusnya berkaca pada buruh kasar tadi untuk selalu menyadari bagaimana kita bertanggung jawab dalam kerja. Hal lain yang perlu kita perhatikan adalah rasa syukur yang tidak pernah kita ucapkan sebelumnya. Rasa syukur bahwa kita menjadi pegawai negeri yang lebih baik kesejahteraannya. Marilah kita bercermin dan bersyukur dan selalu tahu akan kewajiban kita ,tidakhanya menuntut hak haknya saja.
Mudah-mudahan karyawan pkm2kmj lebih menyadari dan selalu introspeksi diri.
Demikian Salam dari Kemranjen

Selasa, 02 Desember 2008

Bidan Desa dan Perubahan Mindset

Bertahun-tahun berhubungan dengan bidan desa,banyak suka dan dukanya. Untuk mengatur bidan desa dalam menjalankan tugas sungguh bukan tugas yang gampang. Komunikasi antar bidan yang kurang baik menjadi kendala dalam mewujudkan kerjasama untuk pelayanan kesehatan dalam masyarakat. Mindset bidan yang kurang positif menyebabkan hambatan hubungan antar bidan dan masyarakat. Geograafi desa dan masyarakat menjadi kambing hitam dalam menyelesaikan masalah. Perubahan segera diperlukan untuk selalu berfikir positif dalaam meenghadapi masyarakat desa. Masyarakat miskin yang rentan dalam ucapan seharusnya dikelola dengan baik sehingga menumbuhkan kesadaran dalam upaya kesehatan.Bahwa taraf berfikir yang rendah menunjukkan perlu belajar lebih jauh dalam komunikasi dan merubah mindsetnya. Perlahan tapi pasti perlu diadakan pelatihan komunikasi secara terus menerus.
PKM Kemranjeen bersyukur dengan perjalanan waktu yang panjang secara bersama-sama kita sudah melalui itu semua. Saat ini bidan desa secara tidak terduga dapat berkomunikasi dengan baik dan mempunyai ide-ide cemerlang dalam upaya menaikkan kesehatan Ibu dan anak. Proses ini memakan waktu cukup panjang sekitar 4 tahun. Inilah sekelumit pengalaman kami semoga tidak bosan dalam membina bidan desa. Salam dari Kemranjen

Senin, 24 November 2008

Pengembangan Puskesmas 2 Kemranjen

Walaupun Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama bukan tidak mungkin mengembangkan pelayanan tingkat rujukan. Banyak puskesmas di daerah yang sudah mengembangkan pelayanan spesialis walaupun hanya sebagai konsulen. Masyarakat banyak yang menanyakan apakah ada kemungkinan pelayanan spesialis di Puskesmas. Untuk lebih menghemat pembiayaan dan pendekatan pelayanan sudah waktunya di puskesmas ada pelayanan spesialis. Pelayanan yang dibutuhkan saat ini adalah kebidanan dan pelayanan kesehatan anak. Apabila dimungkinkan adalah pelayanan penyakit dalam. Penghematan pembiayaan kesehatan masyarakat akan tercapai apabila akses pelayanan ini dibuka. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah SDM nya ada. Bagi kota besar mungkin mudah untuk mencaaari spesialis, tetapi bagi puskesmas yang ada di desa sangat tergantung dari kebijakan pemerintah daerah. Mudah-mudahan cita-cita PKM 2 Kemranjen akan terlaksana. Apabila tahun ini belum tercapai mungkin tahun depan, atau tahun depannya lagi.
Salam dari kemranjen, semoga kita tetap sehat

Kamis, 20 November 2008

Bali ndesa mbangun desa

Jargon Pilgub yang diperkenalkan pasangan Bibit Rustri menjadi visi pembangunan Jawa Tengah. Dalam seminar sehari yang dilaksanakan di Hotel Dinasti Purwokerto, mbangun desa dalam konteks pembangunan kesehatan sebetulnya bukan barang baru dan telah kita laksanakan sejak lama. Kendala yang ada juga masih sama. Yang penting jargon ini tidak hanya pada sebatas ucapan, perlu dipikirkan leih lanjut implementasinya. Program biasanya hanya sesaat dan tidak ada tindak lanjut sampai tuntas. Mohon kebijakan yang dibuat berkesinambungan dan betul-betul menyentuh rakyat serta tujuan mensejahterakan rakyat tercapai. Demikian Salam dari Kemranjen.

Senin, 10 November 2008

Pelatihan Manajemen Puskesmas

Selama 1 minggu mulai Senin 4 Nopember 2008 diadakan pelatihan manajemen Puskesmas di Bapelkes Salaman Magelang, Peserta kurang lebih 40 orang merupakan Kepala Puskesmas di Wilayah Jawa Tengah. Beberapa hal yang perlu dicatat, selama ini Puskesmas berjalan ditempat dan belum menunjukkan kinerja pelayanan yang baik dan bermutu. Dengan adanya pelatihan Manajemen Puskesmas diharapkan terjadi pengembangan pelayanan Puskesmas di seluruh Jateng. Yang pertama adalah komitmen dari kita semua untuk lebih bekerja keras dan merubah paradigma yang lalu. Semangat-semangat , semoga pelatihan mendorong kita untuk maju
Salam dari Kemranjen
agus wiatma

Sabtu, 01 November 2008

Pemilikan Ketua PDGI Cabang Banyumas

Tanggal 1 N0pember 2008 dilangsungkan seminar sehari dan table clinic yang diselenggarakan oleh PDGI cabang Banyumas. Tema seminar estetic composite dalam praktek Klinik. Dalam paparannya drg Pribadi Santosa dari FKG UGM menekankan tentang persiapan, pemilihan bahan dan teknik aplikasinya. Dalam pemilihan bahan direkomendasikan bahan nanofiller dan teknik aplikasi dengan layering. Seminar dilanjutakan dengan rapat umum pemilihan Ketua PDGI cabang Banyumas. Terpilih drg Agus Wiatma sebagai Ketua, MKEK drg Soetomo, dan Badan Pembela drg Ully. Kepengurusan akan dilengkapi paling lambat i bulan sesudah pemilihan.
Demikian berita dari kemranjen, Salam

Kamis, 16 Oktober 2008

Pasukan bencana yang lucu

Ada edikit cerita, pengalaman mengenai penanggulangan bencana alam. Waktu terjadi tsunami di Pantai Widarapayung beberapa tahun yang lalu terjadi kepanikan luar biasa masyarakat di wilayah tersebut. Rata-rata bergerak kearah utara ke daerah yang lebih tinggi. Tidak terkecuali keluarga aparat yang berhubungan langsung dengan penanganan bencana. Masing-masing berusaha menyelamatkan diri. Saya bersama tim Puskesmas 2 Kemranjen meluncur dengan ambulan kearah Binangun dan Widarapayung dengan harapan ingin sedikit membantu kesulitan Warga Widarapayung. Sampai di lokasi kami ingin langsung masuk ke arah selatan untuk langsung terjun kedaerah bencana. Di balai desa binangun sudah ada korban meninggal yang ditemukan. Yang luka dikumpulkan di masjid Binangun. Kami ingin mencari korban yang mungkin belum ditemukan. Setelah berbicara denga aparat setempat, kami dilarang keras untuk masuk ke selatan karena area masih dikatakan berbahaya. Denagn keras hati kami memaksa, tetapi tetap tidak diperbolehkan. Dalam keadaan menunggu dipinggir jalan datang satu truk penuh pasukan SAR dan petugas berseragam lain. Pasukan turun disiapkan kemudian mendapat briefing yang lumayan lama. Kami masih berharap bisa ikut dengan Tim tadi masuk wilayah Selatan. Beberapa lama ditunggu briefing selesai pasukan dibubarkan. Kami mengira pasukan segera masuk ke lokasi, anehnya pasukan bubar sendiri-sendiri mencari tempat untuk duduk dipinggir jalan. Sampai menjelang fajar pasukan masih tetap lesehan dan ada yang tertidur. Kami dari tim Puskesmas ngguyu kepingkel-pingkel dalam hati, pasukan yang gagah berani datang kelokasi ternyata hanya meninjau lokasi dan lesehan. Mudah-mudahan tidak terulang lagi di masa yang akan datang
Salam dari Kemranjen untuk semua yang ikut penanggulangan bencan di Widarapayung dulu. Ha ...ha...ha!!!

Rabu, 15 Oktober 2008

Bencana Alam

Rapat persiapan penanggulangan bencana alam se Kab Banyumas Senin 13 Okt 2008 membahas tentang persiapan penanggulangan Bencana. daerah yang rawan Bencana seperti Pakunce , Sumpiuh diharapkan lebuh wasapada. Adanya kemungkinan angin puting beliung di musim pancaroba harus selalu diwasapadai. Puskesmas dalam keadaan Bencana mempersiapkan pelayanan kesehatan pada Tanggap Darurat dan mengelola penyakit yang muncul akibat kejadian Bencana. Puskesmas 2 Kemranjen mengantisipasi dengan pembentukan kelompok Siaga Bencana yang secara rutin berlatih dalam penanggulangan Bencana.
Demikian kita bersama waspada apabila ada bencana alam dan bersama-sama pula menanggulangi
Salam dari Kemranjen

Kamis, 09 Oktober 2008

Akreditasi Puskesmas

Menyongsong akreditasi, pkm kemranjen 2 sudah mempersiapkan kelengkapannya. Kelengakapan terdiri dari Manajemen Puskesmas, kelompok kerja KIA, Kelompok kerja Pelayanan Dasar, Gizi, dan P2L. Dalam lima kelompok tadi sudah hampir memenuhi syarat. Penunjang yang lain adalah sarana Gedung dan tempat pelayanan dan prasarananya. Tanggal 4 Oktober dimulai pembagunan sarana fisik dengan memperluas bangunan, dengan harapan ada pemisahan antara perkantoran dengan ruang pelayanan. Pembangunan diharapkan selesai dalam waktu 3 bulan.
Untuk selanjutnya tahun 2009 dirancang perbaikan fasilitas rtawat inap yang berstandar mutu tinggi. Usulan ini diharapkan didukung penuh oleh Pemda Banyumas'
Terima kasih, Salam dari kemranjen

Rabu, 01 Oktober 2008

Selamat Kari Raya Idul Fitri

SELURUH KARYAWAN PUSKESMAS II KEMRANJEN
MENGUCAPKAN
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Senin, 29 September 2008

Laporan Kecelakaan Arus mudik

Pada H -2 Puskesmas 2 Kemranjen menangani 6 pasien kecelakaan lalulintas. Korban semuanya pemudik dengan menggunakan sepedamotor. Dari 6 pasien 2 orang dikirim ke RSU Banyumas dengan kondisi 1 pasien CC dan 1 pasien dislokasi patela. Lainnya ditangani di Puskesmas dan langsung boleh pulang. Petugas jaga Eko Sujatwo melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Kesehatan dan langsung ditanggapi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dr Gempol Suwandono MM. Dalam arahannya Kepala Dinas menyarankan untk lebih waspada dan tetap siap melayani masyarakatyang mudik.
Selamat hari Raya Idul Fitri Mohon maaf lahir dan Batin
Salam dari Kemranjen

Sabtu, 27 September 2008

Puncak Arus mudik

Puncak arus mudik di Buntu Banyumas terjadi hari ini. Posko Kesehatan Puskesmas Kemranjen II memantau arus mudik mulai sore hari sampai pagi hari lalulintas padat tetapi lancar. Tidak ada kejadian kecelakaan. Hujan cukup deras mengguyur Wilayah Buntu yang biasanya kering. Kepadatan diprediksi kembali terjadi pada sore hari. Kesiapan Posko Buntu tetap utnuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan.
Selamat mudik, selamat sampai tujuan
Salam dari Kemranjen

Jumat, 26 September 2008

Laporan Arus Mudik

Arus mudik mulai padat ,dimulai Jumat sore hari. Konvoi kendaraan bermotor mualai memasuki peremapatan Buntu. Posko PKM Kemranjen II sejauh ini belum menemukan adanya kecelakaan yang berarti. Mudah-mudahan sampai selesainya Posko kecelakaan lebaran berkurang diabanding tahun lal . Setiap tahun angka kecelakaan mudik lebaran berkurang secara signifikan. Kerjasama yang baik antar instansi terkait dan kesadaran pemudik dalam berlalu lintas merupakan faktor penentu menurunnya kecelakaan.
Selamat mudik dan berlebaran
Salam dari Kemranjen

Rabu, 24 September 2008

Sistim Informasi Puskesmas

Perkembangan teknologi IT sudah sangat maju, tetapi Puskesmas belum menangkap It sebagai sarana yang harus diterapkan Puskesmas. Masalah pendanaan dan SDM belum memadai untuk pengembangan SIM. Berkaca dari beberapa Puskesmas yang sudah menerapkan SIMkes ternyata banyak yang kesulitan dan tidak bertahan lama.Dengan pembiayaan yang mahal apabila tidak didukung dengan SDM yang mumpuni maka SIMPUS akan sia-sia. Puskesmas Kemranjen II mengembangkan sendiri SIM Puskesmas dengan didasari kebutuhan yang ada. Pengembangan secara spasial terus menerus di perbarui, sehingga selalu sesuai dengan kebutuhan. Kesulitan utama adalah pendanaan untuk pembelian hardware yang belum pernah dianggarkan. Pengembangan software dilakukan karyawan sendiri dengan program yang ada. Mungkin mutu tampilan tidak meyakinkan tetapi apllicable untuk Puskesmas. Inilah satu-satunya kelebihan Puskesmas II Kemranjen.
Demikian, Salam dari Kemranjen

Penutupan KKN UMP

Hari Kamis akan diadakan penarikan kembali mahasiswa KKNyang akan dihadiri bupati Banyumas Marjoko. Puskesmas dalam hal ini hanya membantu mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan pengobatan gratis dan memberikan bantuan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat. Pengobatan gratis dilaksanakan di dua tempat yaitu desa Kebarongan dan desa Alasmalang. Tidak banyak didapat, tetapi merupakan hal yang baik untuk dilanjutkan kerjasama dengan PT ataupun Akademi yang lain.
Salam dari Kemranjen

Senin, 22 September 2008

Jamkesmas

Pembahasan mengenai Jamkesmas belum final. Alokasi anggaran yang ada harus dibuat Rencana Anggaran kegiatan sesuai dengan prinsip dasar pengelolaan keuangan Pemerintah. Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas perlu dijabarkan lebih lanjut, karena manlak tidak merinci petunjuk teknis yang detail. Untuk mengantisipasi kesalahan prosedur maka Dinas Kesehatan Banyumas membentuk tim teknis untuk merumuskan dan menjabarkannya dalam format RKA.Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama penjabaran sudah lengkap sehingga anggaran segera bisa dipergunakan sesuai dengan semestinya.
Salam dari Kemranjen

Kamis, 18 September 2008

Pembiayaan Kesehatan

Bagi orang miskin dilarang sakit. Itu merupakan lontaran kata Bung Tomo teman saya. Mudah-mudahan orang miskin selalu menjaga kesehatannya walaupun dalam keadaan ekonomi yang sulit. Saat ini Pemerintah telah menyediakan anggaran Askin yang dapat digunakan warga miskin untuk berobat gratis .Namun kadang ada keluarga miskin yang tidak menerima Jamkesmas. Bagaimanapun sensus yang dibuat belum sepenuhnya mengakomodasi seluruh orang miskin. Pemda bertanggung jawab dalam mengalokasikan dana pada orang miskin yang tidak tercover Jamkemas. Yang penting adalah Tidak ada orang miskin yang tidak bisa berobat karena pembiayaan. Yang lebih penting lagi orang miskin jangan sakit
Terima kasih salam dari Kemranjen

Selasa, 16 September 2008

Berlomba Membuat BP dan Rumah Sakit

Tahun 90 an di Jakarta marak adanya Klinik 24 jam yang dikelola swasta. Akhir akhir ini di daerah banyak bermunculan Balai Pengobatan 2 yang dikelola baik oleh dokter maupun tenaga non medis lainnya. Swasta bermodal besar juga sudah mulai membuat RS dengan kualifikasi yang lebih baik. Dalam suatu wilayah yang ekonomi masyarakatnya sudah baik banyak berdiri BP maupun RS swasta. Pertanyaan yang timbul Apakah BP dan RS merupakan usaha yang mempunyai prospek financial yang cukup baik ?. Kalau kita kembali pada maksud dan tujuan pelayanan kesehatan maka hal yang pe nting adalah mendekatkan pelayanan kesehatan dan pemerataan pelayanan kesehatan yang terjangkau masyarakat. Menjamurnya BP dan RS dalam satu wilayah tertentu kurang memberikan apresiasi bagi masyarakat. Daerah yang kurang maju dan jauh di desa bukan merupakan sumber investasi kesehatan. Pemerintah Daerah seharusnya le bih jeli dalam memberikan perijinan BP maupun RS. Instrumen regulasi harus disertai dengan nilai manfaat yang baik.
Bagaimana dengan Banyumas?!!
Terima kasih, salam dari Kemranjen

THR

Mendekati lebaran, pertanyaan yang selalu diajukan adalah mengenai THR. Peraturan pemerintah, Perusahaan diharapkan memberi THR bagi para karyawan paling lambat i minggu sebelum lebaran. Puskesmas yang merupakan bagian dari pelayanan pemerintah sampai saat ini belum kebagian THR. Pemerintah Daerah belum pernah memikirkan THR bagi para pegawainya. Mudah-mudahan tahun depan dapat dipikirkan bukannya begitu Pak Marjoko dan Pak Husein
Salam dari PKM Kemranjen.

Rapat P3K Lebaran

Rapat persiapan lebaran dipimpin oleh Kepala Dinas Dr Gempol S, membahas mengenai Posko lebaran . Masing-masing Puskesmas bergabung dalam Posko bersama Posko Kepolisisan. Posko diharapkan mulai H-7 sampai H 7. Rapat juga membahas mengenai persiapan kujungan RI 1 SBY d wilayah Kab Banyumas. Semua terintegrasi dalam sistim pelayanan Kesehatan terpadu baik Puskesmas RS dan sektor lain
Selamat berpuasa dan Selamat bekerja.
Salam dari Kemranjen
Agus.

Senin, 15 September 2008

Msalah Kebijakan Kesehatan

Mengamati perkembangan pelayanan bidang kesehatan di Kabupaten Banyumas ada beberapa hal yang perlu dicermati untuk mencapai tujuan pembangunan bidang kesehatan. Sesuai dengan visi Indonesia sehat 2010 maka semua prioritas pembangunan kesehatan Kabupaten Banyumas juga harus mengarah ke Banyumas sehat 2010.
Pembangunan di bidang kesehatan yang selama ini di jalankan oleh Dinas Kesehatan sudah tertuang dalam rencana strategik bidang Kesehatan. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam rencana strategik itu. Sebagai Contoh Kesalahan mendasar beberapa tahun lalu adalah Eksekurtif dan legislatif terlalu mendorong Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menjadi pusat pelayanan kuratif. Indikatornya adalah pembelian alat kesehatan yang dipaksakan. SDM Puskesmas belum dapat mengoperasikan alat tersebut, sehingga kadang-kadang alat tersebut menjadi mubazir. Kelengkapan alkes untuk Puskesmas adalah hal yang baik, akan tetapi harus di imbangi infra struktur yang ada . SDM harus dipersiapkan sesuai dengan kompetensinya. Sarana Prasarana juga harus dipersiapkan dengan baik. Apabila kita mau mencapai pelayanan Indonesia sehat 2010 maka Puskesmas harus didorong pada area pelayanan promotif dan preventif sebagai prioritas utama.
Contoh diatas sebagai ilustrasi yang tidak mempertimbangkan visi dan misi bidang kesehatan.. Menurut Pengamatan dan sharing berbagai pihak ada beberapa penentu kebijakan dan kebijakan yang perlu ditelaah lebih lanjut
Perencanaan Strategik
Pendanaan Program dari APBN APBD I dan APBD II
Eksekutif dan legislatif
Manajemen Dinas Kesehatan dan UPT Kesehatan
Manajemen Keuangan Daerah
Biro Kepegawaian Daerah

Perencanaan Strategik
Rencana strategik pembagunan kesehatan Kabupaten Banyumas sebetulnya sudah mengarah pada pardigma sehat. Upaya pembnagunan kesehatan mengarah pada tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan mendorong masyarakat untuk merubah perilaku tidak sehat menjadi pola hidup bersih dan sehat. Strategi ini menjadi tersendat karena pendanaan APBD mengarah pada pelayanan kesehatan kuratif dengan meninggikan anggaran Alkes tanpa memberi pendanaan promotif dan preventif yang cukup.
Sebagai contoh masyarakat memerlukan sanitasi dan air bersih utnuk mencegah penyakit diare, hanya diberi sumur gali dan jamban per desa 5 sumur gali. Sumur gali yang distimulankan airnya belum memenuhi standar baku air bersih. Sebetulnya perlu dipertimbangkan unit Water treatment untuk memenuhi standar tersebut. Seharusnya Pemerintah memikirkan dalam jangka waktu tertentu masyarakat Banyumas sudah terbebas dari kesulitan air bersih
Contoh lain anak dengan gizi buruk yang disebabkan kondisi Sosial Ekonomi yang rendah Pemerintah seharusnya menyiapkan public good untuk semua balita dan memberikan bantuan modal kepada orang tua balita umtuk meningkatkan sosial ekonominya. Program ini sudah dijalankan, tetapi kecepatan penanganan terkendala birokrasi keuangan. Mungkin dengan sistim keuangan yang lebih baik program lebih cepat dijalankan. Dana untuk gizi semestinya ditambah. Bantuan untuk PMT Posyandu lebih diutamakan.
Contoh diatas sekedar membandingkan bahwa program promotif dan preventif dananya lebih kecil dari dana program kuratif.
Pendanaan Program
Program yang didanai APBN APBDI dan APBD II terlihat masih tumpang tindih. Beberapa program dikerjakan sudah terlambat dan dipaksakan. Hal ini disebabkan turunnya realisasi program sudah mendekati akhir anggaran. Perlu perencanaan yang matang untuk mengimplementasikan program-program tersebut,. Dinas dan Pemda harus proaktif untuk segera merealisasikan pendanaan tersebut. Pemotongan birokrasi diperlukan untuk memmercepat realisasi.
Eksekutif dan Legislatif
Eksekutif dan Legislatif seharusnya mempunyai visi yang sama dalam merencanakan pembangunan bidang kesehatan
Rencana Pembangunan Bidang kesehatan sangat spesifik. Banyak hal yang memerlukan penanganan secara komprehensif dengan Instansi Lain. Rencana Anggaran Belanja Program Kesehatan seharusnya mencapai 12 persen dari total Anggaran. Pemberian anggaran biasanya bersifat dibagi secara merata. Hal ini menjadikan program tidak dapat berjalan secara berkelanjutan, sehingga tujuan tidak tercapai. Anggaran yang sudah diajukan oleh eksekutif banyak yang dipangkas atau dialihkan pada hal yang bukan merupakan prioritas.Contoh adalah pembelian Alkes dll. Legislatif dimohon untuk meningkatkan Anggaran kesehatan terutama untuk promotif dan preventif.
Manajemen Dinas Kesehatan dan UPT Kesehatan
Manajemen Dinas Kesehatan saat ini lemah, karena ada faktor x yang mempengaruhi kinerja Dinas Kesehatan. Semua SDM kesehatan sudah mengetahui hal tersebut. Pembenahan Internal harus segera diupayakan untuk mengoptimalakan kinerja Dinas Kesehatan. Citra Dinas Kesehatan dan UPT Kesehatan juga sangat rendah dinilai dari luar. Semua Layanan Kesehatan dianggap sebagai ladang untuk mencari keuntungan. SDM Kesehatan sangat khas, merasa mampu untuk menghidupi diri sendiri, sehingga kedisiplinan dan kinerjanya tidak maksimal,dan lebih mengutamakan diri sendiri.
5. Manajemen Keuangan Daerah
Dengan adanya Sistim Keuangan Yang baru. Dinas Kesehatan dan UPT nya kesulitan untu operasional. Sejak tahun 2006 sampai sekarang Dinas dan UPT Kesehatan banyak menghadapi kendala dalam melaksanakan tugas. Sistim Pendanaan yang mundur mempengaruhi operasional dan pertanggung jawabannya. Dinas dan UPT semestinya sudah collaps, tetapi samapi sekarang hanya bisa bertanya dan jawabannya tidak jelas. BPKD sebagai pengelola Keuangan Daerah harus lebih pro aktif untuk menyelesaikan masalah ini. Beban ini masih ditambah dengan beban pengeloaan ASKIN yang dananya juga disetor ke Pemda. Dinas dan UPTD Kesehatan merupakan instansi yang mengelola manusia langsung sehingga keterlambatan pengelolaan akan membahayakan manusia.
Biro Kepegawaian Daerah
Dalam melaksanakan tugasnya di UPT Dokter sebagai Kepala Puskesmas sebagai eselon IV setara dengan lurah. Dari pendidikan sebenarnya sudah tidak pada tempatnya. Di tugaskan sebagai Kepala Puskesmas sebenarnya sebagai pejabat struktural, tetapi beban kerja justru lebih besar pada tugas fungsional. Hal ini diterapkan untuk menjaga mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya mengusulkan tugas sebagai kepala Puskesmas dapat diberikan tunjangan fungsional kami ,sudah menyampakan kepada BKD. BKD hanya berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan sehingga menolak untuk memberikan tunjangan fungsional. Ada beberapa daerah yang menyetujui ususlan tersebut (Wonogiri, Tegal, Magelang, Solo dsb ), tetapi BPKD Banyumas tetap bersikukuh untuk sesuai dengan Undang-undangnya. Dari Sharing beberapa Kepala Puskesmas, kami berkesimpulan bukan masalah besarnya tunjangan fungsional, tetapi bertitik tolak pada masalah keadilan. Contoh Kepala Puskesmas Gol IV a gajinya lebih sedikit dari Paramedis Gol IIIc.

Selasa, 09 September 2008

Kegiatan KIA

VISI & MISI
KIA

VISI :

MENJADI PUSAT PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK YANG SESUAI DENGAN KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN UNTUK MENJAWAB KEBUTUHAN MASYARAKAT SEHINGGA DAPAT MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI, SERTA MENFASILITASI MASYARAKAT DALAM PERUBAHAN PERILAKU MENUJU HIDUP SEHAT.


MISI :
Þ MENGEMBANGKAN PELAYANAN KIA SESUAI DENGAN KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN.
Þ MENINGKATKAN KOMPETENSI BIDAN DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI.
Þ MENGEMBANGKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MENGIDENTIFIKASIKAN KEBUTUHAN KESEHATAN IBU DAN ANAK.
Þ MENGEMBANGKAN KEMITRAAN DALAM LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTORAL DALAM UPAYA MENFASILITASI PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT.

Posko Lebaran

Rapat Hari ini menentukan jumlah karyawan yang piket lebaran
Setiap lebaran selalu disibukkan dalam pengaturan jaga, karena masing-masing karyawan ingin libur lebaran pada hari yang fitri dan bertemu keluarga masing-masing. Namun demikian tugas adalah tugas sehingga mau tidak mau harus dilaksanakan'
Berkorban pada hari yang Fitri insya Allah akan menambah pahala bagi karyawan Dinas Kesehatan.
Salam dari Kemranjen dan Selamat menuanaikan Ibadah Puasa

Pertemuan Asosiasi Kepala Puskesmas

Pertemuan Kepala Puskesmas se Kabupaten Banyumas diadakan tanggal 30 Agustus 2008 dilaksanakan di Kotel Arya Guna dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Banyumas Dr Gempol Suwandono dan Ketua Asosiasi Drg Agus Wiatma menghasilkan beberapa keputusan untuk mengembangkan pelayanan Kesehatan masyrakat. Keputusan tersebut akan ditindaklanjuti dalam pertemuan koordinasi tanggal 16 September 2008.

Salam dari Banyumas