Perlu saya postingkan kembali mengenai Persaingan usaha kesehatan yang nyata-nyata masih terjadi di semua wilayah tanpa mempedulikan etika. Marilah kita bersama-sama menghilangkan hal ini, supaya tidak terjadi hal-hal yang kurang baik. Kembalilah ke etika yang berlaku dalam melayani masyarakat terutama yang mengalami gangguan kesehatan.
Menjamurnya tempat-tempat pelayanan Kesehatan sekarang ini menjadi
fenomena yang menarik.Mengapa bayak sekali orang yang ingin mendirikan
pusat pelayanan kesehatan, baik itu berupa Balai pengobatan, Klinik
Spesialis, BPS, ataupun rumah sakit.Mungkin dalam studi kelayakan
ditemui bahwa di suatu daerah tertentu masih layak untuk didirikan
sebuah peayanan Kesehatan. Dalam pengajuan perijinan pendirian RS memang
disyaratkan adanya studi kelayakan. Regulasi pemerintah juga mengatur
mengenai pendirian pusat layanan Kesehatan. Swasta diharapkan membantu
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Yang terjadi sekarang
RS BP Swasta dan sebaginya menumpuk dalam suatu wilayah dan tidak
menyebar. Dalam arti kata daerah tersebut masih menguntungkan secara
fnansial untuk sebuah RS maupun BP. Padahal dalam melayani kesehatan
masyarakat tidak semata-mata berorientasi keuntungan. Yang terjadi
sekarang justru terjadi persaingan usaha. Ada RS yang memberikan return
Fee/ kick back kepada perujuk pasien. Besarnya bervariasi antara 5-15 % dari total
biaya pasien. Ini sangat menggiurkan bagi para perujuk, tetapi sangat
merugikan bagi pasien. Untuk kasus2 kecelakaan biasanya pasien tidak
berpikir untuk biayanya, karena biasanya biaya ditanggung oleh jasa
raharja maupun orang yang menyebabkan terjadi kecelakaan. Bisnis mungkin
sangat menggiurkan hingga semua orang tahu berapa rupiah yang akan
diterima bila merujuk kesuatu RS tertentu. Tidak mudah memang membedakan
pelayanan yang seperti ini, tetapi semua orang kelihatannya
terkontaminasi. marilah kita kembali ke fung si yang baik. Kita melayani
dengan sebaik-baiknya. Jangan berbuat dengan memberi beban kepada orang
lain,apalagi orang yang baru terkena musibah. Demikian Salam dari Agus wiatma. Berusalah kembali ke etika yang baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda