Kamis, 06 Maret 2014

Iri hati

Terhimpitnya kebutuhan sehari-hari menjadikan manusia selalu melihat dan membandingkan dengan kehidupan sekelilingnya. Ada yang merasa cukup puas dengan kehidupan yang ada tanpa melihat orang lain. Bersyukur dengan apa yang didapat sesuai dengan talentanya. Ada yang berpenghasilan besar tetapi merasa tidak cukup dan selalu serakah dan mengambil hak-hak orang lain. Dalam suatu perusahaan atau institusi, banyak pekerja yang bekerja keras, tetapi penghasilannya sedikit. Yang tidak bekerja keras bahkan seakan hanya supervisi dan berjalan-jalan gajinya lebih besar. Sikap dan perilaku pekerja harus empan papan, supaya tidak memberikan sikap iri hati bagi pekerja lain. Kalau masing-masing sadar akan posisi dan proporsinya, sebetulnya tidak ada yang iri hati. Keadaan di Indonesia yang memberi upah pekerja dan manajer dengan lebar range yang besar inilah yang memicu ketidak adilan. Ada pekerja yang bekerja dengan upah UMR dan ada yang bekerja dengan upah 200 kali lipat UMR. Sangat menyedihkan melihat range ini, tapi apa boleh buat, roda terus berputar, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Nah maka pinter-pinterlah jadi karyawan, tahu posisi kita dan jangan membuat iri hati orang lain ataupun jangan kita iri hati terhadap orang lain. Demikian Salam dari agus wiatma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda